Lebih Menularkah Mutasi Virus Corona Varian B117
30 Desember 2020
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengungkapkan bahwa penamaan B1.1.7 atau VUI 202012/01 adalah nama varian virus corona yang merebak di Inggris.
"VUI singkatan dari Variant Under Investigation (VUI) tahun 2020, bulan 12, varian 01," ujar Zubairi baru-baru ini.
Diketahui, virus ini bermutasi pada virus delesi 69-70, delesi 145, N501Y, A570D, D614G, P681H, T716I, S982A, dan D118H.
Meski begitu, Zubairi mengatakan bahwa varian baru ini tetap akan terdeteksi menggunakan uji PCR.
"Tetap mampu mendeteksi (dengan PCR). Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) berbeda," kata dia.
Tidak hanya Inggris, varian baru virus corona lainnya sudah ditemukan di negara lain, seperti Belanda, Afrika Selatan, Australia, Denmark, Italia, Islandia, dan Singapura.
Zubairi menambahkan, berdasarkan British Medical Journal, 23 Desember 2020, varian baru ditentukan oleh 14 mutasi yang mengakibatkan perubahan asam amino dan tiga penghapusan, beberapa di antaranya diyakini memengaruhi penularan virus pada manusia.
Apakah vaksin efektif terhadap varian baru?
Zubairi mengatakan bahwa tindakan vaksinasi hampir pasti, namun tetap efektif.
Di sisi lain, para ilmuwan sedang bekerja untuk mempelajari lebih lanjut tentang varian ini untuk lebih memahami betapa mudahnya ia dapat ditularkan dan apakah vaksin resmi saat ini akan melindungi orang terhadap varian baru tersebut.
Saat ini, tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian.
Diketahui, informasi mengenai karakteristik virologi, epidemiologi, dan klinis dari varian tersebut muncul dengan cepat.
Bagaimana dengan mutasi lain pada varian SARS-CoV-2 ?
Menurut CDC, SARS-CoV-2 bermutasi secara teratur, menghasilkan sekitar satu mutasi baru dalam genomnya setiap dua minggu.
Banyak mutasi yang diam (tidak menyebabkan perubahan dalam struktur protein yang dikodekannya) karena mereka menghasilkan kodon tiga huruf yang diterjemahkan menjadi asam amino yang sama atau disebut sebagai "Sinonim".
Mutasi lain dapat mengubah kodon dengan cara yang mengarah pada perubahan asam amino atau disebut sebagai "tidak sinonim/tidak sama", tetapi substitusi asam amino ini tidak memengaruhi fungsi protein.
Temuan varian baru virus corona di Inggris terus bermunculan. Temuan tersebut menimbulkan kekhawatiran baru di dunia.
Terlebih Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, "Strain baru virus corona itu 70 persen lebih menular dibandingkan virus aslinya".
India menjadi negara teranyar yang melaporkan adanya kasus baru varian virus corona tersebut.
Varian baru virus corona di Inggris tersebut (B117) telah menyebar setidaknya di 19 negara. Mulai dari negara-negara di Eropa seperti Belanda, Italia, Jerman, dan Perancis, negara-negara di Asia mulai dari Malaysia, Filipina, dan Singapura hingga ke Afrika Selatan. (Sumber: Kompas.com)